Teks Drama Malin Kundang 7 Orang

Teks drama Malin Kundang 7 orang adalah sebuah cerita rakyat yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Cerita ini menceritakan tentang seorang anak perempuan bernama Malin Kundang yang sangat malang. Suatu hari, ia bertemu dengan seorang laki-laki yang bernama Si Jampang. Akhirnya, mereka berdua pun menikah. Setelah menikah, Malin Kundang dan Si Jampang pindah ke sebuah pelabuhan. Di pelabuhan tersebut, mereka berdua menjalankan sebuah bisnis kecil.Bisnis yang mereka jalankan mengalami kemajuan yang cukup pesat. Akhirnya, Malin Kundang pun meninggalkan Si Jampang dan kembali ke rumahnya di desa.

Ketika ia kembali ke desa, ia malah menyakiti hati ibunya dengan ucapan-ucapan yang kasar. Ia bahkan mengatakan bahwa ia sangat kaya dan memiliki banyak kapal. Sementara ibunya masih saja hidup miskin. Ibunya pun terpukul dengan ucapan-ucapan Malin Kundang. Akhirnya, ia pun bersumpah akan mengubah Malin Kundang menjadi batu.

Keesokan harinya, Malin Kundang pergi ke laut dengan kapalnya dan berlayar meninggalkan desa. Tiba-tiba saja, badai melanda dan kapal Malin Kundang pun hancur berantakan. Ternyata, sumpah ibunya yang berhasil dan Malin Kundang pun berubah menjadi batu. Pada saat yang sama, Si Jampang juga datang ke desa. Ia pun menceritakan kepada ibu Malin Kundang tentang apa yang telah terjadi pada putrinya.

Tujuan Drama Malin Kundang 7 Orang

Tujuan dari drama Malin Kundang 7 orang adalah untuk mengajarkan anak-anak tentang menghormati dan menghargai orang tua. Drama ini menceritakan tentang Malin Kundang yang tidak menghormati ibunya. Sebab itu, ia pun mendapat balasan berupa sumpah ibunya yang mengubahnya menjadi batu. Dengan demikian, drama ini memiliki nilai moral yang cukup penting dan dapat dipakai sebagai bahan pelajaran anak-anak.

Karakter Utama Drama Malin Kundang 7 Orang

Karakter utama dalam drama Malin Kundang 7 orang adalah Malin Kundang dan ibunya. Malin Kundang adalah seorang anak perempuan yang malang. Ia disayangi ibunya namun ia malah tidak menghargai ibunya. Ia bahkan menyakiti hati ibunya dengan ucapan-ucapan kasar. Sementara ibunya adalah seorang ibu yang takut akan anaknya. Ia pun bersumpah akan mengubah Malin Kundang menjadi batu jika ia tidak bersikap baik.

Pemain Drama Malin Kundang 7 Orang

Untuk menampilkan drama Malin Kundang 7 orang, diperlukan 7 orang pemain. Pemain utamanya adalah Malin Kundang dan ibunya. Selain itu, diperlukan juga pemain lain seperti Si Jampang, nelayan, pemilik kapal, dan penonton. Masing-masing pemain tersebut memiliki peran yang berbeda-beda.

Lokasi Syuting Drama Malin Kundang 7 Orang

Lokasi syuting drama Malin Kundang 7 orang dapat berpindah-pindah. Lokasi syuting utama adalah di desa dan pelabuhan. Di desa, drama ini mengambil tempat di rumah Malin Kundang dan di sekitar desa. Di pelabuhan, drama ini menggambarkan kisah perjalanan Malin Kundang dengan kapalnya.

Kostum Drama Malin Kundang 7 Orang

Kostum untuk drama Malin Kundang 7 orang berbeda-beda. Pemain utama, Malin Kundang dan ibunya, memakai baju tradisional Minangkabau. Selain itu, diperlukan juga kostum lain seperti baju laut, baju penjaga kapal, dan sebagainya.

Penata Musik Drama Malin Kundang 7 Orang

Penata musik untuk drama Malin Kundang 7 orang sangat penting. Musik yang dipilih harus mendukung cerita dan menciptakan suasana yang dramatis. Musik yang sering digunakan adalah musik tradisional Minangkabau. Selain itu, juga diperlukan musik yang lebih riuh untuk adegan-adegan tertentu.

Penata Panggung Drama Malin Kundang 7 Orang

Penata panggung untuk drama Malin Kundang 7 orang harus mendukung cerita dan menciptakan suasana yang nyaman. Panggung yang digunakan biasanya terdiri dari beberapa bagian seperti rumah, pelabuhan, dan laut. Pemain juga harus menggunakan alat-alat yang sesuai untuk menciptakan efek yang dramatis.

Kesimpulan

Drama Malin Kundang 7 orang adalah sebuah drama yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Drama ini menceritakan tentang seorang anak perempuan bernama Malin Kundang yang tidak menghormati ibunya. Akibatnya, ia pun mendapat sumpah yang mengubahnya menjadi batu. Drama ini memiliki tujuan untuk mengajarkan anak-anak tentang menghormati dan menghargai orang tua. Drama ini membutuhkan 7 orang pemain dengan kostum dan penataan musik dan panggung yang tepat.