Tari Piring: Bagaimana Tradisi Ini Berkembang?

Tari piring adalah tarian tradisional yang menggunakan alat tarian berupa piring-piring kecil. Tarian ini berasal dari Jawa Barat dan merupakan salah satu tradisi yang paling terkenal dari daerah tersebut. Tradisi ini telah berkembang selama bertahun-tahun dan masih tetap populer hingga saat ini. Tarian ini juga sangat dipuja dalam beberapa budaya lainnya seperti di Thailand, Filipina, dan Malaysia.

Tari piring berawal dari sebuah legenda. Legenda ini menuturkan bahwa seorang perempuan yang bernama Nyi Roro Kidul datang dengan piring-piring yang bisa bergerak. Dia menggunakan piring-piring ini untuk menari dan menghibur Raja dan Ratu di Kerajaan Jawa Barat. Raja sangat menyukai tarian tersebut dan memerintahkan para pengawalnya untuk menari seperti Nyi Roro Kidul. Sejak saat itulah tarian ini mulai dikenal dengan nama Tari Piring.

Tari piring biasanya dilakukan oleh seorang pemain tari yang menggunakan piring-piring kecil yang terbuat dari bambu. Setiap piring memiliki berat yang berbeda-beda, tetapi biasanya berat maksimalnya hanya sekitar 100 gram. Piring-piring ini dibawa oleh pemain tari dengan cara dibungkus dengan kain. Setelah itu, piring-piring tersebut diputar di udara sambil menari. Pemain tari juga akan menggerakkan tubuhnya dalam berbagai macam gerakan yang kompleks.

Tarian ini biasanya ditampilkan dalam berbagai macam acara, seperti upacara adat, pesta, ataupun pertunjukan. Musik yang biasa digunakan adalah musik tradisional Jawa Barat, yang menggunakan alat musik seperti kendang, gong, dan gambang.

Tari piring memiliki beberapa varian, salah satunya adalah Tari Piring Jawa Barat. Tarian ini biasanya menggunakan gaya yang lebih santai dan lembut. Gerakannya menekankan pada elegan dan kesan lembut. Pemain tari akan bergerak lambat dengan gerakan yang lebih halus, seperti melayang, meloncat, berayun, dan berputar. Tarian ini juga menggunakan gerakan-gerakan yang melibatkan banyak piring, seperti menjatuhkan dan mengumpulkan piring-piring di udara.

Selain Tari Piring Jawa Barat, ada juga Tari Piring Bali. Tarian ini menggunakan gaya yang lebih energik dan seru. Gerakannya lebih kuat dan lebih cepat. Pemain tari akan bergerak dengan cepat, melompat-lompat, dan melakukan gerakan-gerakan kompleks. Musik yang biasa digunakan adalah musik tradisional Bali, yang menggunakan alat musik seperti gong, kendang, dan suling.

Tari piring juga dipuja dalam beberapa budaya lainnya, seperti di Thailand, Filipina, dan Malaysia. Dalam budaya Thailand, tarian ini disebut “Likay” dan biasanya digunakan sebagai tarian ritual yang dipersembahkan untuk menghormati dewa-dewa. Di Filipina, tarian ini disebut “Karatong” dan biasanya dimainkan dengan musik tradisional. Di Malaysia, tarian ini disebut “Tinikling” dan biasanya dimainkan dengan musik drum dan gong.

Kesimpulan

Tari piring adalah tarian tradisional yang berasal dari Jawa Barat dan masih tetap populer hingga saat ini. Tarian ini menggunakan alat tarian berupa piring-piring kecil dan ditampilkan dalam berbagai macam acara. Tarian ini juga dipuja dalam beberapa budaya lainnya seperti di Thailand, Filipina, dan Malaysia. Dengan demikian, tari piring merupakan salah satu tradisi yang paling terkenal dan menjadi bagian penting dari budaya Jawa Barat.