Persamaan Pantun, Syair dan Gurindam

Pantun, syair dan gurindam adalah bentuk puisi yang berasal dari budaya Melayu. Ketiga jenis puisi ini memiliki beberapa kemiripan yang dapat dilihat dari struktur bahasanya. Walaupun ada perbedaan di antara ketiga jenis puisi ini, terdapat beberapa kesamaan yang dapat ditemui di antara ketiga jenis puisi ini.

Kesamaan Struktur Bahasa

Kesamaan pertama yang dapat ditemui di antara pantun, syair dan gurindam adalah struktur bahasanya. Ketiga jenis puisi ini memiliki struktur bahasa yang serupa. Struktur bahasa ini berlaku di semua ketiga jenis puisi, yaitu struktur bahasa A-B-A-B. Di mana setiap bait atau baris pada puisi ini berisi dua kalimat yang memiliki struktur yang sama. Pada pantun, syair dan gurindam, kata atau frase yang ada di kalimat A harus sama dengan kata atau frase yang ada di kalimat B. Struktur bahasa yang sama inilah yang menyebabkan ketiga jenis puisi ini memiliki kesamaan.

Kesamaan Tema

Selain struktur bahasanya, kesamaan lain yang dapat dilihat di antara pantun, syair dan gurindam adalah temanya. Ketiga jenis puisi ini memiliki tema yang sama. Tema yang umumnya dibahas dalam ketiga jenis puisi ini adalah cinta. Tema cinta ini menjadi tema utama dalam ketiga jenis puisi ini. Selain tema cinta, tema lain yang sering dibahas dalam ketiga jenis puisi ini adalah kehidupan, keindahan alam, keagungan Tuhan, dan kesejahteraan masyarakat.

Kesamaan Pendekatan

Ketiga jenis puisi ini juga memiliki pendekatan yang sama. Pendekatan yang umumnya digunakan dalam ketiga jenis puisi ini adalah pendekatan metaforis dan retorika. Pendekatan metaforis adalah konsep menggunakan simbol untuk menggambarkan suatu ide. Pendekatan retorika adalah konsep menggunakan bahasa yang menarik untuk meyakinkan atau menentang pendapat seseorang. Kedua pendekatan ini sering digunakan dalam ketiga jenis puisi ini untuk menggambarkan perasaan dan pilihan.

Kesamaan Rima

Kesamaan lain yang dapat ditemui di antara pantun, syair dan gurindam adalah rimanya. Semua ketiga jenis puisi ini menggunakan rima dalam puisinya. Rima yang digunakan dalam ketiga jenis puisi ini adalah rima majemuk. Rima majemuk adalah rima yang terdiri dari dua kata atau lebih. Rima majemuk biasanya terdiri dari kata dengan suku kata yang sama atau berakhiran dengan bunyi yang sama. Rima majemuk ini menjadi salah satu kesamaan yang dapat dilihat di antara ketiga jenis puisi ini.

Kesamaan Istilah

Selain kesamaan yang telah disebutkan di atas, ada satu lagi kesamaan yang dapat ditemui di antara pantun, syair dan gurindam, yaitu istilah yang digunakan untuk menyebut puisi ini. Istilah yang digunakan untuk menyebut ketiga jenis puisi ini adalah puisi Melayu. Istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa ketiga jenis puisi ini berasal dari budaya Melayu. Istilah ini juga menunjukkan bahwa ketiga jenis puisi ini memiliki kesamaan di antara satu sama lain.

Kesimpulan

Kesimpulannya, pantun, syair dan gurindam memiliki beberapa kesamaan. Kesamaan tersebut meliputi struktur bahasanya, temanya, pendekatannya, rimanya dan istilah yang digunakan untuk menyebut puisi ini. Meskipun ada perbedaan di antara ketiga jenis puisi ini, tetapi kesamaan-kesamaan tersebut merupakan bukti bahwa ketiga jenis puisi tersebut berasal dari budaya Melayu.