Minyak Bumi Berasal Dari Apa?

Minyak bumi adalah bahan bakar fosil yang berasal dari sisa-sisa organisme dari berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang telah mati dan mengalami proses dekomposisi di dalam tanah selama jutaan tahun. Minyak bumi terbentuk dari bahan organik yang disimpan di dalam lapisan tanah batuan yang terbentuk dari endapan air laut. Endapan ini, yang disebut sebagai batu bara, mengandung banyak bahan organik yang merupakan bahan baku utama minyak bumi.

Ketika organisme yang tersimpan di dalam batu bara tersimpan selama jutaan tahun, mereka mulai mengalami proses kimia dan biogeokimia yang mengubah mereka dari bahan organik menjadi bahan anorganik. Ini disebut proses diagenesis. Diagenesis mengubah bahan organik menjadi minyak bumi melalui proses yang disebut kerakatau. Minyak bumi terbentuk ketika bahan organik yang terkandung dalam batu bara mengalami kerakatau dan mengalami proses kimia yang disebut hidrogenisasi.

Minyak bumi dapat terbentuk dari berbagai jenis bahan organik, tetapi yang paling umum adalah plankton dan alga. Plankton adalah organisme kecil yang hidup di air tawar dan air laut, sedangkan alga adalah organisme yang berukuran lebih besar yang hidup di air laut. Plankton dan alga mengandung banyak asam lemak tak jenuh yang merupakan bahan baku utama untuk minyak bumi.

Selain plankton dan alga, minyak bumi juga dapat berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang disimpan di dalam lapisan batu bara. Jenis hewan dan tumbuhan yang paling umum yang menyumbangkan bahan organik untuk minyak bumi adalah ikan, moluska, keong laut, tumbuhan, dan bahkan dinosaurus. Sisa-sisa organisme ini mengandung banyak asam lemak tak jenuh yang membuat minyak bumi.

Selain plankton, alga, ikan, moluska, keong laut, tumbuhan, dan dinosaurus, minyak bumi juga dapat berasal dari sisa-sisa bahan organik lainnya yang disimpan di dalam lapisan batu bara. Bahan organik lain yang dapat menyumbangkan bahan baku untuk minyak bumi termasuk serat, tanin, lemak, dan protein. Terlepas dari sumbernya, semua bahan organik yang terkandung dalam lapisan batu bara akhirnya akan mengalami proses kerakatau dan menjadi minyak bumi.

Meskipun banyak orang yang berpikir bahwa minyak bumi berasal dari batu bara, ini tidak benar. Minyak bumi sebenarnya terbentuk dari bahan organik yang disimpan di dalam lapisan batu bara. Dengan demikian, ketika seseorang mencari sumber minyak bumi, mereka harus mencari lapisan batu bara yang mengandung bahan organik. Minyak bumi hanya dapat terbentuk jika ada banyak bahan organik yang disimpan di dalam lapisan batu bara.

Kesimpulan

Kesimpulannya, minyak bumi berasal dari bahan organik yang disimpan di dalam lapisan batu bara. Lapisan batu bara ini mengandung berbagai jenis bahan organik seperti plankton, alga, ikan, moluska, keong laut, tumbuhan, dinosaurus, serat, tanin, lemak, dan protein. Ketika bahan organik ini mengalami proses kerakatau dan hidrogenisasi, minyak bumi terbentuk. Oleh karena itu, ketika seseorang mencari sumber minyak bumi, mereka harus mencari lapisan batu bara yang mengandung bahan organik.