Pengendalian sosial adalah proses untuk mengubah perilaku seseorang atau masyarakat untuk memenuhi norma-norma sosial yang berlaku, atau untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Ada beberapa jenis pengendalian sosial yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan ini, dan setiap jenisnya memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Di bawah ini adalah beberapa jenis pengendalian sosial yang umum digunakan.
Kontrol Internal
Kontrol internal adalah proses di mana seseorang mengontrol perilakunya sendiri dengan menggunakan norma-norma dan nilai-nilai yang telah dipelajarinya selama hidupnya. Ini adalah jenis pengendalian sosial yang paling efektif, karena individu akan mengikuti norma-norma dan nilai-nilai ini tanpa harus mengandalkan orang lain untuk menegur mereka. Kontrol internal juga dapat membantu memfasilitasi terciptanya hubungan baik antara orang-orang dengan membuat mereka cenderung melakukan tindakan-tindakan yang dianggap baik oleh masyarakat.
Kontrol Eksternal
Kontrol eksternal adalah proses di mana perilaku seseorang atau masyarakat dikontrol oleh pihak lain. Ini termasuk pengendalian sosial formal, seperti hukum, peraturan, dan regulasi; dan pengendalian sosial informal, seperti kontrol dari keluarga, teman, dan orang lain di lingkungan sekitar. Kontrol eksternal dapat menjamin bahwa masyarakat menaati norma-norma yang berlaku, namun seringkali menimbulkan ketidaknyamanan, karena orang-orang tidak dapat melakukan apa yang mereka inginkan.
Kontrol Perilaku
Kontrol perilaku adalah proses di mana seseorang diajarkan untuk mengubah perilakunya dengan memberikan hadiah atau hukuman tertentu untuk perilaku tertentu. Ini adalah jenis pengendalian sosial yang paling efektif ketika digunakan dengan benar, karena dapat membantu seseorang untuk mengubah perilakunya dalam waktu singkat. Namun, kontrol perilaku juga dapat menyebabkan anak menjadi kurang bersemangat dan lebih cenderung untuk menyesuaikan diri dengan apa yang diharapkan orang lain.
Kontrol Lingkungan
Kontrol lingkungan adalah proses di mana seseorang atau masyarakat dikontrol melalui pengaturan lingkungannya. Ini dapat berupa pengaturan fisik (seperti membuat jalan terpisah untuk pejalan kaki dan mobil) atau pengaturan sosial (seperti mengadakan kegiatan komunitas untuk menciptakan hubungan yang lebih erat antar warga). Kontrol lingkungan dapat membantu masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu, seperti mengurangi kejahatan, namun seringkali menimbulkan masalah seperti pengurangan privasi atau peningkatan biaya.
Kontrol Sosial Positif
Kontrol sosial positif adalah proses di mana seseorang atau masyarakat diajarkan untuk melakukan perilaku yang positif. Ini termasuk memberikan pujian atau hadiah untuk perilaku yang diinginkan, serta menggunakan metode lain seperti diskusi, konseling, dan kegiatan rekreasi untuk membantu seseorang untuk memenuhi norma-norma yang ditetapkan. Kontrol sosial positif dapat membantu individu untuk merasakan kepuasan dalam melakukan perilaku yang diinginkan, sehingga lebih cenderung untuk mematuhi norma-norma yang ditetapkan.
Kontrol Sosial Negatif
Kontrol sosial negatif adalah proses di mana seseorang atau masyarakat dikontrol melalui hukuman atau pembelaan untuk perilaku tertentu. Ini termasuk pengurangan hak atau status sosial, pencabutan kebebasan, dan pengiriman ke penjara. Kontrol sosial negatif dapat membantu masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu, namun seringkali dapat menimbulkan masalah baru, seperti kebencian, ketegangan, dan kekerasan.
Kontrol Kelembagaan
Kontrol kelembagaan adalah proses di mana masyarakat dikontrol melalui kelembagaan, seperti sekolah, organisasi keagamaan, organisasi politik, dan institusi lainnya. Ini dapat membantu masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu dan membentuk hubungan yang lebih erat antar warga, namun juga dapat menimbulkan masalah seperti pembatasan pilihan dan kontrol yang berlebihan.
Kesimpulan
Ada berbagai jenis pengendalian sosial yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Kontrol internal adalah jenis pengendalian sosial yang paling efektif, karena individu akan mengikuti norma-norma dan nilai-nilai ini tanpa harus mengandalkan orang lain untuk menegur mereka. Kontrol eksternal, kontrol perilaku, kontrol lingkungan, kontrol sosial positif, kontrol sosial negatif, dan kontrol kelembagaan juga dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, namun masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.