Senyum adalah salah satu bentuk ekspresi yang dapat menggambarkan perasaan senang, riang, dan bahagia. Bahkan senyum dapat membawa dampak positif bagi pihak yang melakukannya. Hal ini juga ditegaskan oleh Rasulullah Saw dalam beberapa hadits berikut.
Hadits Pertama
Hadits pertama yang diriwayatkan dalam kitab Sunan Abi Dawud yang berbunyi: “Barangsiapa yang senang membuat orang lain tersenyum, maka Allah akan memberikan kebahagiaan pada hari kiamat”.
Dalam hadits ini disebutkan bahwa Allah akan memberikan kebahagiaan bagi orang yang senang membuat orang lain tersenyum. Bagi orang yang senang membuat orang lain tersenyum, maka ia akan diberi kebahagiaan secara langsung oleh Allah di hari akhir. Bahkan, Allah akan menambahkan kebahagiaan tersebut bagi orang yang menyebabkan orang lain tersenyum.
Hadits Kedua
Hadits kedua yang diriwayatkan dari Ibnu Umar ra yang berbunyi: “Senyum adalah sedekah”. Disebutkan bahwa senyum adalah sebuah sedekah. Meskipun senyum tidak bisa diukur dengan nilai materi, namun senyum sama pentingnya seperti sedekah yang bisa diukur dengan nilai materi.
Senyum adalah salah satu bentuk kebaikan yang bisa dilakukan oleh seseorang tanpa memerlukan banyak usaha. Dengan senyum, seseorang bisa meringankan beban orang lain. Sedangkan sedekah dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang dapat membantu orang yang membutuhkan. Oleh karena itu, senyum juga bisa dianggap sebagai ibadah yang dapat membantu orang lain.
Hadits Ketiga
Hadits ketiga yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra yang berbunyi: “Berilah senyuman kepada saudaramu (orang lain) dengan senyuman yang terbaik”.
Hadits ini menekankan pentingnya senyum yang tulus. Dengan senyum yang tulus, seseorang bisa menyampaikan pesan bahwa ia menyukai orang lain dan bersedia menjadi teman baginya. Sebuah senyum tulus juga bisa menjadi bentuk penghormatan yang diberikan kepada orang lain. Dengan senyum yang tulus, seseorang bisa memberikan sukacita dan kebahagiaan bagi orang lain.
Hadits Keempat
Hadits keempat yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra yang berbunyi: “Senyum itu adalah sedekah”. Disebutkan bahwa senyum adalah sebuah sedekah. Dengan senyum, seseorang bisa memberikan kebahagiaan bagi orang lain. Nilai materi memang tidak bisa diukur dengan senyuman, namun senyuman bisa menjadi salah satu bentuk kebaikan yang bermanfaat bagi orang lain.
Senyum juga bisa menjadi salah satu bentuk ibadah yang dapat menyehatkan hati orang lain. Dengan senyuman yang tulus, seseorang bisa memberikan sukacita dan kebahagiaan bagi orang lain. Oleh karena itu, senyum juga bisa dianggap sebagai sedekah yang dapat membantu orang lain.
Hadits Kelima
Hadits kelima yang diriwayatkan dari Umar ra yang berbunyi: “Senyumlah kepada saudaramu (orang lain) dengan senyuman yang terbaik”. Hadits ini menekankan pentingnya senyum yang tulus. Dengan senyum tulus, seseorang bisa menyampaikan pesan bahwa ia menyukai orang lain dan bersedia menjadi teman baginya. Sebuah senyum tulus juga bisa menjadi bentuk penghormatan yang diberikan kepada orang lain.
Senyum juga bisa menjadi salah satu bentuk ibadah. Dengan senyuman yang tulus, seseorang bisa memberikan sukacita dan kebahagiaan bagi orang lain. Oleh karena itu, senyum juga bisa dianggap sebagai ibadah yang dapat membantu orang lain.
Hadits Keenam
Hadits keenam yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra yang berbunyi: “Janganlah kalian melihat orang lain dengan pandangan yang jahat”. Hadits ini menekankan pentingnya untuk tidak melihat orang lain dengan pandangan yang jahat. Dengan melihat orang lain dengan pandangan yang jahat, seseorang bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman pada orang lain.
Selain itu, seseorang juga harus memperlihatkan senyuman yang tulus kepada orang lain. Dengan senyuman yang tulus, seseorang bisa menyampaikan pesan bahwa ia menyukai orang lain dan bersedia menjadi teman baginya. Sebuah senyum tulus juga bisa menjadi bentuk penghormatan yang diberikan kepada orang lain.
Hadits Ketujuh
Hadits ketujuh yang diriwayatkan dari Ibrahim bin Muhajir ra yang berbunyi: “Berilah senyuman meskipun terkadang ia tidak tulus”. Disebutkan bahwa seseorang harus memperlihatkan senyuman meskipun terkadang ia tidak tulus. Meskipun tulus atau tidaknya senyuman itu tidak penting, namun senyum bisa meringankan beban orang lain.
Senyum juga bisa menjadi salah satu bentuk ibadah yang dapat menyehatkan hati orang lain. Dengan senyuman yang tulus, seseorang bisa memberikan sukacita dan kebahagiaan bagi orang lain. Dengan demikian, seseorang bisa menyampaikan pesan bahwa ia menyukai orang lain dan bersedia menjadi teman baginya.
Hadits Kedelapan
Hadits kedelapan yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra yang berbunyi: “Senyumlah kepada saudaramu (orang lain) dengan senyuman yang terbaik”. Hadits in