Bullying adalah sebuah perilaku yang tidak menyenangkan di mana seseorang menyalahgunakan kekuasaan untuk menindas, mengancam, menghina, menganiaya, atau membuat orang lain merasa tidak aman. Bullying dapat terjadi di mana saja, dari sekolah hingga pekerjaan. Mengetahui faktor penyebab bullying dapat membantu mengurangi atau bahkan menghindari perilaku ini.
1. Sosial Ekonomi dan Lokasi
Kemiskinan dan kurangnya peluang sosial berpengaruh besar terhadap tingkat bullying. Kegagalan sosial dan ekonomi membuat seseorang lebih rentan terhadap bullying, baik sebagai pelaku maupun sebagai korban. Orang yang berada di lingkungan yang berisiko tinggi, seperti di sekolah atau di daerah yang kurang aman, juga lebih rentan terhadap bullying. Lingkungan yang berisiko tinggi biasanya memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi dan kultur yang menyenangkan bully.
2. Sikap Dari Orang Tua
Sikap orang tua yang salah, seperti tidak mendengarkan anak dengan baik, membuat anak merasa tidak dihargai, atau tidak memberikan cukup waktu bersama anak, dapat meningkatkan risiko bullying. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang kurang aman, di mana orang tua bersikap kasar terhadap anak-anak mereka, atau orang tua yang tidak mengajarkan nilai-nilai moral, lebih berisiko menjadi pelaku bullying.
3. Tingkat Kekerasan
Kekerasan di sekitarku, baik di rumah atau di sekitar lingkungan sekolah, dapat meningkatkan risiko bullying. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang berisiko tinggi, di mana orang dewasa bersikap kasar satu sama lain, lebih berisiko menjadi pelaku bully. Anak-anak yang melihat kekerasan di sekitar mereka juga lebih berisiko tinggi menjadi pelaku bully.
4. Masalah Psikologis
Masalah psikologis, seperti gangguan kecemasan, gangguan depresi, atau masalah perilaku, dapat mempengaruhi orang yang melakukan bullying. Ketika orang tua atau guru tidak menangani masalah psikologis ini dengan benar, anak-anak mungkin menjadi pelaku bully untuk menutupi masalah-masalah mereka. Orang yang memiliki masalah psikologis juga lebih rentan menjadi korban bullying.
5. Tekanan Sosial
Tekanan sosial dapat meningkatkan risiko bullying. Misalnya, jika anak-anak merasa tidak diterima di sekolah atau di lingkungan sosial mereka, mereka mungkin akan melakukan bullying untuk mendapatkan perhatian dan diterima. Tekanan sosial juga dapat membuat anak-anak merasa tidak aman dan rentan terhadap bullying.
6. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan, seperti kekurangan pendidikan, media, dan teknologi, juga dapat mempengaruhi tingkat bullying. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang bullying, kurangnya kesadaran tentang dampak bullying, dan kurangnya kemampuan untuk menangani masalah bullying. Lingkungan yang kurang mendukung juga berisiko untuk meningkatkan perilaku bullying.
7. Pemahaman Terhadap Bullying
Kurangnya pemahaman tentang bullying juga dapat meningkatkan risiko bullying. Banyak orang salah menganggap bahwa bullying adalah hal yang biasa dan tidak berbahaya. Hal ini menyebabkan banyak orang tidak menyadari dampak dari bullying dan tidak mengambil tindakan untuk menghentikannya. Ini membuat bullying lebih mudah untuk berkembang dan menyebar.
8. Ketidakpuasan
Ketidakpuasan pribadi juga dapat mempengaruhi tingkat bullying. Orang yang merasa tidak puas dengan dirinya sendiri, baik secara fisik maupun mental, mungkin akan melakukan bully untuk menutupi perasaan tidak puas mereka. Mereka juga mungkin akan menjadi korban bullying karena mereka merasa lemah dan rentan.
9. Keburukan Sosial
Keburukan sosial, seperti kekerasan, pelecehan, atau diskriminasi, juga dapat mempengaruhi tingkat bullying. Lingkungan yang membenarkan perilaku buruk ini membuat anak-anak lebih rentan terhadap bullying. Keburukan sosial juga menciptakan lingkungan yang kurang aman, yang membuat anak-anak lebih rentan menjadi korban bullying.
10. Kebutuhan Sosial
Kebutuhan sosial juga dapat mempengaruhi tingkat bullying. Anak-anak yang kurang mampu mengekspresikan perasaan mereka secara efektif, atau yang merasa sendirian atau terasing dari lingkungan sosial mereka, mungkin akan melakukan bully untuk mendapatkan perhatian atau untuk mengisi kekosongan sosial mereka. Hal ini juga berlaku untuk anak-anak yang tumbuh dalam situasi keluarga yang kurang mendukung.
Kesimpulan
Faktor penyebab bullying dapat berasal dari berbagai sumber, mulai dari faktor sosial dan ekonomi hingga masalah psikologis. Faktor-faktor ini bisa membuat orang lebih rentan terhadap perilaku bullying, baik sebagai pelaku maupun sebagai korban. Untuk mencegah bullying, penting untuk menyadari faktor-faktor ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko bullying.