Konsep pelanggaran HAM berkembang karena adanya kebutuhan untuk melindungi hak-hak manusia. Hak-hak manusia adalah hak yang dimiliki oleh setiap individu yang diberikan oleh agama, hukum, atau konvensi internasional. Pelanggaran HAM terjadi ketika hak-hak ini dilanggar atau dinilai tidak layak untuk diterapkan. Pelanggaran HAM dapat terjadi di berbagai tingkat, mulai dari pelanggaran yang bersifat individu hingga pelanggaran yang bersifat struktural.
Meskipun pelanggaran HAM dapat dikaitkan dengan berbagai faktor internal, seperti sistem hukum, budaya, dan politik, faktor eksternal juga dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan pelanggaran HAM. Ini karena adanya interaksi antara negara-negara dan faktor eksternal dapat mempengaruhi kebijakan politik dan hukum di negara-negara tersebut. Berikut ini adalah beberapa faktor eksternal yang memainkan peran penting dalam meningkatkan pelanggaran HAM.
Globalisasi
Globalisasi adalah proses meningkatnya interaksi dan integrasi antara berbagai negara di seluruh dunia. Globalisasi telah meningkatkan mobilitas manusia, yang dapat menyebabkan orang berpindah dari satu negara ke negara lain. Hal ini menyebabkan adanya kekhawatiran tentang kebijakan HAM di berbagai negara. Sebagai contoh, ketika orang berpindah ke negara lain, mereka mungkin menghadapi tingkat pelanggaran HAM yang lebih tinggi daripada yang mereka alami di negara asal mereka. Hal ini dapat memicu pelanggaran HAM pada tingkat yang lebih tinggi.
Kolonialisme
Kolonialisme adalah proses di mana sebuah negara atau kekuatan memiliki kendali atas wilayah lain. Kolonialisme telah memainkan peran penting dalam menciptakan pelanggaran HAM di berbagai belahan dunia. Hal ini karena kolonialisme dapat menyebabkan diskriminasi rasial, ekonomi, dan politik yang dapat menyebabkan pelanggaran HAM. Selain itu, pemerintah kolonial juga dapat mengabaikan budaya atau nilai-nilai lokal yang dapat menyebabkan peningkatan pelanggaran HAM.
Kemiskinan
Kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang tidak memiliki sumber daya yang diperlukan untuk mencapai standar hidup yang layak. Kemiskinan adalah salah satu faktor utama yang memicu pelanggaran HAM di seluruh dunia. Hal ini karena orang miskin mungkin tidak memiliki akses ke layanan kesehatan yang layak, pendidikan yang layak, dan perlindungan hukum yang layak. Ini dapat menyebabkan peningkatan pelanggaran HAM, terutama pada orang-orang yang lebih miskin dan rentan.
Konflik Internasional
Konflik internasional adalah bentrokan antara dua pihak atau lebih yang tidak berasal dari negara yang sama. Konflik internasional dapat memicu pelanggaran HAM yang berat, terutama pada orang-orang yang terlibat dalam konflik. Sebagai contoh, orang-orang yang terlibat dalam konflik internasional mungkin mengalami kekerasan seksual, pemaksaan untuk bergabung dengan militer, atau penyiksaan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan pelanggaran HAM di seluruh dunia.
Kekuasaan Militer
Kekuasaan militer adalah kekuasaan yang dipegang oleh institusi militer. Kekuasaan militer dapat memicu pelanggaran HAM karena militer dapat memiliki akses yang tidak terbatas ke sumber daya, kebijakan, dan hak-hak yang melebihi kekuasaan pemerintah. Ini dapat menyebabkan militer melakukan pelanggaran HAM dengan cara yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, militer dapat melakukan penyiksaan, penculikan, atau kekerasan terhadap warga sipil.
Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah proses pertukaran barang dan jasa antara dua pihak atau lebih yang tidak berasal dari negara yang sama. Perdagangan internasional dapat memicu pelanggaran HAM karena bisnis internasional dapat memiliki akses tidak terbatas ke sumber daya, kebijakan, dan hak-hak yang melebihi kekuasaan pemerintah. Ini dapat menyebabkan bisnis internasional melakukan pelanggaran HAM dengan cara yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, bisnis internasional dapat melakukan pelecehan, diskriminasi, atau kekerasan terhadap tenaga kerja.
Kebijakan Luar Negeri
Kebijakan luar negeri adalah kebijakan yang dibuat oleh negara untuk mengatur hubungan dengan negara lain. Kebijakan luar negeri dapat memicu pelanggaran HAM karena kebijakan luar negeri dapat memiliki akses tidak terbatas ke sumber daya, kebijakan, dan hak-hak yang melebihi kekuasaan pemerintah. Ini dapat menyebabkan kebijakan luar negeri melakukan pelanggaran HAM dengan cara yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, kebijakan luar negeri dapat melakukan penghilangan hak-hak sipil, diskriminasi, atau kekerasan terhadap penduduk lokal.
Media Massa
Media massa adalah cara untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat luas melalui media seperti televisi, radio, majalah, dan internet. Media massa dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan pelanggaran HAM karena media massa dapat memiliki akses tidak terbatas ke sumber daya, kebijakan, dan hak-hak yang melebihi kekuasaan pemerintah. Ini dapat menyebabkan media massa melakukan pelanggaran HAM dengan cara yang tidak diinginkan. Sebagai