Rasulullah SAW adalah seorang nabi yang diutus Allah SWT untuk menyebarkan ajaran agama Islam kepada umat manusia. Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang paling terakhir dan juga nabi yang paling dicintai oleh Allah SWT. Dia telah mengajarkan agama Islam selama sekitar 23 tahun di Makkah dan Madinah. Rasulullah SAW meninggal dunia pada tahun 632 Masehi.
Ketika melihat kematiannya, keluarga dan sahabatnya merasa sangat sedih, tetapi mereka juga mengerti bahwa kematian adalah suatu ketetapan Allah. Mereka mencoba untuk menghibur diri mereka sendiri dengan mengingat bahwa kematian adalah bagian dari kehidupan dan bahwa Rasulullah SAW telah mencapai tujuannya. Karena itu, meskipun mereka sedih, mereka tetap tunduk dan pasrah kepada ketetapan Allah.
Kisah-Kisah Detik-Detik Wafatnya Rasulullah SAW
Beberapa hari sebelum wafatnya, Rasulullah SAW telah mengumpulkan para sahabatnya dan mengingatkan mereka tentang akhlak yang baik. Dia juga berkata bahwa waktu wafatnya telah dekat. Setelah mengumumkan berita tersebut, Rasulullah SAW meninggalkan mereka dan mengajak Aisyah, istri tercintanya, untuk berjalan bersama-sama. Mereka berjalan di sepanjang jalan yang ramai di tepi sungai. Kemudian mereka berhenti di sebuah tempat kecil yang disebut “Jabal Rahmah”.
Di sana, Rasulullah SAW berdoa kepada Allah. Dia berkata, “Ya Allah, Engkau telah mengabulkan permohonanku. Aku bersyukur kepada-Mu. Dengan rahmat-Mu, aku mohon agar Engkau mengizinkan aku untuk pergi.” Kemudian, dengan wajah yang berseri, dia berkata kepada Aisyah, “Aku akan kembali kepada-Mu dengan segera.”
Keesokan harinya, Rasulullah SAW kembali ke rumah dan mengirim Aisyah dan para sahabatnya untuk menyembah Allah di luar kota. Kemudian, dia duduk di atas sebuah kursi. Ketika duduk di sana, Rasulullah SAW berdoa dengan suara keras, “Ya Allah, Engkau telah mengizinkan aku untuk pergi. Aku mohon kepada-Mu untuk memberiku kesabaran.”
Setelah itu, beliau menyampaikan pesan terakhirnya kepada para sahabatnya. Dalam pesannya, dia mengingatkan mereka untuk saling menyayangi dan menjaga persaudaraan. Dia juga mengingatkan mereka untuk selalu mengingat Allah dan untuk berpegang teguh pada ajaran yang telah diajarkannya. Setelah itu, dia membaca ayat-ayat al-Qur’an.
Kemudian, Rasulullah SAW berbaring di atas tempat tidurnya. Dia menutup matanya dan mengucapkan kalimat syahadat. Satu per satu para sahabatnya mencium tangannya. Setelah itu, wajahnya berseri-seri dan dia pun menghembuskan nafas terakhirnya. Para sahabatnya merasakan kesedihan yang tak terhingga.
Pengaruh Detik-Detik Wafatnya Rasulullah SAW
Detik-detik wafatnya Rasulullah SAW telah membawa banyak pengaruh yang berharga bagi umat Islam. Wafatnya Rasulullah SAW telah mendorong para sahabatnya untuk menjalankan perintah-Nya dengan sepenuh hati. Wafatnya Rasulullah SAW juga telah mendorong para sahabatnya untuk meningkatkan keimanan mereka kepada Allah SWT. Mereka mengerti bahwa Rasulullah SAW telah menyampaikan ajaran-Nya dengan benar dan mereka bertekad untuk melaksanakannya.
Selain itu, wafatnya Rasulullah SAW juga merupakan peringatan bagi umat Islam untuk menjaga akhlak serta menaati perintah Allah dan Rasul-Nya. Wafatnya Rasulullah SAW juga mengingatkan kita bahwa kematian adalah suatu ketetapan Allah dan kita harus bersedia menerimanya dengan pasrah. Hal ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menjalani kehidupan kita dengan baik agar kita dapat mencapai tujuan kita.
Kesimpulan
Detik-detik wafatnya Rasulullah SAW telah membawa banyak arti bagi umat Islam. Wafatnya Rasulullah SAW telah mendorong para sahabatnya untuk menjalankan perintah-Nya dengan sepenuh hati. Selain itu, wafatnya Rasulullah SAW juga merupakan peringatan bagi umat Islam untuk menjaga akhlak serta menaati perintah Allah dan Rasul-Nya. Wafatnya Rasulullah SAW mengingatkan kita bahwa kematian adalah suatu ketetapan Allah dan kita harus bersedia menerimanya dengan pasrah. Dengan demikian, kita dapat menjalani kehidupan kita dengan baik agar kita dapat mencapai tujuan kita.