Contoh Mad Wajib Muttasil

Mad wajib muttasil adalah sebuah konsep dalam fiqh yang mengatur tentang bagaimana seseorang dapat menegakkan dan melaksanakan syariat Islam. Konsep ini diperkenalkan oleh Syaikh al-Islam Ibn Taimiyah (1263-1328 M). Menurut al-Taimiyah, mad wajib muttasil adalah sebuah konsep yang melibatkan lima komponen utama yang saling berhubungan, yaitu; (1) pengetahuan tentang kewajiban-kewajiban dalam syariat; (2) tindakan untuk melaksanakan kewajiban tersebut; (3) hikmah (wisdom) dari setiap kewajiban; (4) niat yang benar dalam melaksanakan setiap kewajiban; dan (5) menghindari larangan-larangan yang ditentukan dalam syariat.

Mad wajib muttasil dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu, wajib kifayah dan wajib ‘ain. Wajib kifayah adalah kewajiban yang diselesaikan dengan bekerjasama atau dengan bantuan orang lain. Contoh wajib kifayah adalah menunaikan salat Jum’at, membela negara, dan memerangi orang-orang yang menentang Islam. Wajib ‘ain adalah kewajiban yang harus diselesaikan oleh setiap individu. Contohnya adalah salat lima waktu, shalat sunat, dan berpuasa. Kedua kategori wajib ini saling berkaitan satu sama lain dan harus dipenuhi untuk menegakkan syariat Islam.

Ketika seseorang memahami konsep mad wajib muttasil, ia dapat dengan mudah mengetahui apa yang harus ia lakukan untuk menegakkan syariat Islam.Sebagai contoh, orang yang memahami konsep ini akan mengetahui bahwa ia harus melaksanakan salat lima waktu, shalat sunat, puasa, menunaikan zakat, dan menjaga kehormatan Islam. Ia juga akan mengetahui bahwa ia tidak boleh melakukan hal-hal yang dilarang oleh syariat seperti minum-minuman keras, berjudi, dan berzina.

Selain itu, orang yang memahami konsep mad wajib muttasil akan mengetahui bahwa ia harus menjaga hikmah (kebijaksanaan) dalam melaksanakan setiap kewajiban. Sebagai contoh, ia harus menjaga hikmah dalam melaksanakan salat lima waktu dengan membaca Al-Quran, berdzikir, dan berdoa dengan penuh khusyuk. Ia juga harus menjaga hikmah dalam berpuasa dengan mengurangi makan dan minum serta meningkatkan ibadah lainnya.

Selain itu, orang yang memahami konsep mad wajib muttasil akan mengetahui bahwa ia harus memiliki niat yang benar dalam melaksanakan setiap kewajiban. Sebagai contoh, ia harus memiliki niat untuk berpuasa karena Allah dan mengharapkan pahala dari Allah. Ia juga harus memiliki niat yang baik dalam shalat agar ia mendapatkan pahala yang lebih besar.

Selain itu, orang yang memahami konsep mad wajib muttasil akan mengetahui bahwa ia harus menjaga kesucian dan kemurnian hati dalam melaksanakan setiap kewajiban. Sebagai contoh, ia harus berusaha untuk menghindari sifat-sifat buruk seperti iri hati, dengki, dan cemburu. Ia juga harus berusaha untuk memurnikan niatnya dengan tidak berbuat sesuatu yang bertentangan dengan syariat.

Dengan mengetahui dan memahami konsep mad wajib muttasil, seseorang dapat dengan mudah mengetahui apa yang harus ia lakukan untuk menegakkan syariat Islam. Ia dapat dengan mudah menentukan apa yang harus ia lakukan untuk menghindari larangan-larangan yang ditentukan dalam syariat, menjaga hikmah (kebijaksanaan) dalam melaksanakan setiap kewajiban, dan memiliki niat yang benar dalam melaksanakan setiap kewajiban. Dengan begitu, ia dapat menjadi seorang muslim yang taat dan menegakkan syariat Islam.

Kesimpulan

Mad wajib muttasil adalah sebuah konsep dalam fiqh yang mengatur tentang bagaimana seseorang dapat menegakkan dan melaksanakan syariat Islam. Konsep ini melibatkan lima komponen utama yaitu; (1) pengetahuan tentang kewajiban-kewajiban dalam syariat; (2) tindakan untuk melaksanakan kewajiban tersebut; (3) hikmah (wisdom) dari setiap kewajiban; (4) niat yang benar dalam melaksanakan setiap kewajiban; dan (5) menghindari larangan-larangan yang ditentukan dalam syariat. Dengan memahami konsep mad wajib muttasil, seseorang dapat dengan mudah mengetahui apa yang harus ia lakukan untuk menegakkan syariat Islam. Dengan begitu, ia dapat menjadi seorang muslim yang taat dan menegakkan syariat Islam.