Ciri-ciri Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan sektor yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara. Hal ini karena UKM dapat memberikan banyak kontribusi bagi pembangunan ekonomi negara. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui ciri-ciri UKM agar dapat memahami manfaat dan pentingnya sektor ini dalam menciptakan perekonomian yang kuat. Berikut adalah beberapa ciri-ciri UKM.

1. Modal dan Pendapatan Terbatas

Pertama, UKM memiliki modal dan pendapatan yang terbatas. Ini dapat berupa modal yang tidak terlalu besar atau pendapatan yang tidak terlalu tinggi. Hal ini bisa disebabkan karena UKM tidak memiliki banyak sumber daya atau karena pendapatan yang dihasilkan dari aktivitas UKM terbatas. Hal ini tentu berbeda dengan perusahaan besar yang memiliki modal dan pendapatan lebih besar.

2. Kebutuhan Tenaga Kerja Rendah

Kedua, UKM memiliki kebutuhan tenaga kerja yang rendah. Hal ini karena UKM biasanya menyediakan layanan atau produk yang tidak memerlukan banyak pekerja. Jumlah pekerja yang diperlukan untuk menjalankan UKM juga tergantung pada ukuran dan skala operasional perusahaan. Terlepas dari itu, UKM secara umum memiliki kebutuhan tenaga kerja yang lebih rendah dibandingkan perusahaan besar.

3. Skala Operasional Kecil

Ketiga, UKM memiliki skala operasional yang relatif kecil. Ini berarti bahwa UKM memiliki jangkauan yang terbatas dalam menjalankan bisnis mereka. UKM terutama didirikan untuk menyediakan layanan atau produk kecil yang dapat diterima oleh konsumen. Oleh karena itu, UKM memiliki skala operasional yang relatif lebih kecil dibandingkan perusahaan besar yang dapat menyediakan layanan dan produk lebih besar.

4. Beroperasi Secara Lokal

Keempat, UKM biasanya beroperasi secara lokal. Ini berarti bahwa UKM hanya beroperasi di wilayah geografis tertentu yang berdekatan dengan lokasi UKM. Hal ini karena UKM memiliki skala operasional yang relatif kecil. Ini berarti bahwa UKM tidak dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Namun, UKM tetap dapat menyediakan layanan atau produk yang berkualitas bagi konsumen lokal.

5. Akuntabilitas Rendah

Kelima, UKM memiliki tingkat akuntabilitas yang rendah. Hal ini karena UKM biasanya tidak memiliki aturan dan standar yang ketat untuk mengawasi aktivitasnya. Hal ini berbeda dengan perusahaan besar yang memiliki standar akuntabilitas yang tinggi. UKM juga memiliki biaya operasional yang lebih rendah karena mereka tidak perlu membayar biaya untuk audit dan laporan keuangan yang ketat.

6. Struktur Kepemilikan Beragam

Keenam, struktur kepemilikan UKM beragam. Hal ini karena UKM biasanya didirikan oleh keluarga atau orang yang terlibat secara langsung. Struktur kepemilikan UKM juga dapat berupa badan usaha milik orang asing (BUMO) atau perseroan terbatas (PT). Struktur kepemilikan UKM berbeda dengan perusahaan besar yang memiliki struktur kepemilikan yang lebih kompleks.

7. Manajemen Berbasis Keluarga

Ketujuh, UKM juga memiliki manajemen berbasis keluarga. Hal ini karena UKM biasanya berada di bawah kepemilikan keluarga dan orang yang terlibat secara langsung. Manajemen berbasis keluarga berarti bahwa keputusan dan kebijakan yang diambil oleh UKM dipengaruhi oleh anggota keluarga. Ini berbeda dengan perusahaan besar yang memiliki struktur manajemen yang lebih kompleks.

8. Tidak Berorientasi Pasar

Kedelapan, UKM tidak berorientasi pasar. Hal ini karena UKM tidak memiliki kemampuan untuk mengikuti perkembangan pasar secara cepat. UKM juga tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menyediakan layanan atau produk yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan pasar. Namun, UKM masih dapat memberikan layanan yang berkualitas bagi konsumen lokal.

9. Teknologi dan Teknik Terbatas

Kesembilan, UKM memiliki teknologi dan teknik yang terbatas. Hal ini karena UKM biasanya tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mengadopsi teknologi atau teknik yang lebih maju. Oleh karena itu, UKM harus bergantung pada teknologi dan teknik yang lebih sederhana dan murah untuk menjalankan operasionalnya. Hal ini berbeda dengan perusahaan besar yang memiliki sumber daya untuk mengadopsi teknologi yang lebih maju.

10. Dampak Lingkungan Terbatas

Kesepuluh, UKM memiliki dampak lingkungan yang terbatas. Hal ini karena UKM biasanya tidak memiliki sumber daya untuk mengadopsi praktik dan teknologi ramah lingkungan. Juga, UKM tidak dapat menyediakan layanan atau produk kepada jangkauan pasar yang lebih luas. Hal ini berbeda dengan perusahaan besar yang dapat memiliki dampak lingkungan yang lebih luas karena mereka memiliki sumber daya yang lebih untuk mengadopsi praktik dan teknologi ramah lingkungan.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa UKM memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan perusahaan besar. UKM memiliki modal dan pendapatan yang terbatas, skala operasional yang relatif kecil, manajemen berbasis keluarga