Arti Lagu Anging Mamiri dalam Bahasa Indonesia

Menyanyikan lagu Anging Mamiri adalah salah satu cara untuk merayakan budaya dan tradisi Batak Toba. Lagu ini bercerita tentang kisah cinta yang berakhir tragis, dan juga tentang kemuliaan dan kebanggan yang ditunjukkan oleh lelaki Batak Toba. Lagu ini ditulis oleh Tabrani Simbolon, salah satu penyanyi terkenal di Batak Toba. Lagu ini memiliki arti yang mendalam dan dalam bahasa Indonesia, artinya adalah sebagai berikut.

Lagu ini dimulai dengan kata “Anging mamiri” yang berarti “Kemuliaan dan kebanggaan”. Ini adalah ungkapan yang digunakan untuk menyatakan kebanggaan seorang lelaki atas kemuliaannya. Lirik selanjutnya, “Sai huingot ho dohot tu dolok” berarti “Saya memikirkanmu di tempat yang terpencil”. Ini adalah ungkapan cinta yang menyatakan betapa rindu dan kangen seorang lelaki pada orang yang dicintainya. Lirik selanjutnya adalah “Hape dung sai huingot ho” yang berarti “Ketika saya memikirkanmu”. Lirik ini menggambarkan rasa rindu dan kangen yang dialami oleh seorang lelaki pada orang yang dicintainya.

Lalu, lirik “Sai huingot na di huta” memiliki arti “Saya memikirkanmu di desa”. Ini menggambarkan betapa rindu dan kangen seorang lelaki pada orang yang dicintainya. Lagu ini juga bercerita tentang kisah cinta yang berakhir tragis, sebagaimana terungkap dalam lirik “Naung salpu dohot tabo” yang berarti “Kesedihan dan luka”. Lirik ini menggambarkan betapa tragisnya akhir dari kisah cinta itu. Lirik selanjutnya adalah “Dung mardongan hu dohot tu pesta” yang berarti “Ketika semua orang menari dan bergembira”.

Lirik “Sai huingot dohot tu namboru” berarti “Saya memikirkanmu di tengah-tengah keramaian”. Ini menggambarkan betapa tragisnya akhir dari kisah cinta tersebut, karena orang yang dicintainya tidak bisa bersama dengannya. Lirik “Dung mardongan hu dohot tu pesta” berarti “Ketika semua orang menari dan bergembira”. Ini menggambarkan bagaimana lelaki Batak Toba menunjukkan kemuliaan dan kebanggaan mereka. Lirik selanjutnya adalah “Hupanjuri ho dohot di luat ni roha” yang berarti “Saya menghormatimu dengan luhur hati”.

Lirik “Sai huingot dohot tu namboru” berarti “Saya memikirkanmu di tengah-tengah keramaian”. Ini menggambarkan betapa rindu dan kangen seorang lelaki pada orang yang dicintainya, karena ia tidak bisa bersama dengannya. Lalu, lirik “Hupangido ho dohot di luat ni roha” memiliki arti “Saya menghormatimu dengan luhur hati”. Ini menggambarkan bagaimana seorang lelaki Batak Toba menunjukkan rasa hormat dan kebanggaan pada orang yang dicintainya. Lirik selanjutnya adalah “Tung so muba dohot tu huta” yang berarti “Kita bersama-sama di desa”.

Lirik ini menggambarkan bagaimana seorang lelaki Batak Toba akan selalu mengingat orang yang dicintainya, meskipun mereka tidak bisa bersama-sama. Lirik selanjutnya adalah “Nang pe di huta di ngolungki” yang berarti “Ketika kita berada di desa, kita menyanyikan lagu”. Ini menggambarkan betapa lelaki Batak Toba selalu merayakan kemuliaan dan kebanggaannya melalui lagu-lagu tradisional. Lirik terakhir adalah “Anging mamiri” yang berarti “Kemuliaan dan kebanggaan”.

Kesimpulan

Lagu Anging Mamiri adalah salah satu lagu tradisional Batak Toba yang menceritakan kisah cinta yang berakhir tragis dan juga tentang kemuliaan dan kebanggaan yang ditunjukkan oleh lelaki Batak Toba. Lagu ini memiliki arti yang mendalam dan jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya adalah “Kemuliaan dan kebanggaan; Saya memikirkanmu di tempat yang terpencil; Ketika saya memikirkanmu; Saya memikirkanmu di desa; Ketika semua orang menari dan bergembira; Saya menghormatimu dengan luhur hati; Kita bersama-sama di desa; Ketika kita berada di desa, kita menyanyikan lagu; dan Kemuliaan dan kebanggaan”.