Murji’ah adalah aliran yang berasal dari ajaran syaikh Abu al-Hasan al-Ashari (w. 324 H) yang berpendapat bahwa iman dan kufur hanyalah mengenai masalah hati seseorang. Menurut aliran ini, seseorang hanya bisa dianggap mukmin jika ia memiliki keyakinan yang kuat dan benar dalam hatinya. Jika orang tersebut tidak memiliki keyakinan atau kurang yakin terhadap suatu agama, maka ia tidak akan dianggap mukmin.
Aliran Murji’ah menekankan bahwa seseorang hanya dianggap mukmin jika ia memiliki keyakinan yang kuat dan benar dalam hatinya. Mereka menolak pandangan yang menyatakan bahwa perilaku seseorang juga bisa menentukan imannya. Menurut mereka, keyakinan yang kuat dan benar adalah satu-satunya kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan iman seseorang.
Aliran Murji’ah juga berpendapat bahwa orang yang mukmin dapat melakukan perbuatan dosa tanpa mengakibatkan kehilangan imannya. Mereka menolak pandangan yang menyatakan bahwa orang yang melakukan dosa akan dianggap kafir. Menurut mereka, orang yang mukmin tetap dianggap mukmin meskipun ia telah melakukan perbuatan dosa.
Selain itu, aliran Murji’ah juga menekankan bahwa seseorang yang mukmin akan mendapatkan pahala atas segala amalannya, baik yang baik maupun yang buruk. Mereka menolak pandangan yang menyatakan bahwa orang yang berbuat dosa tidak akan mendapatkan pahala apapun. Mereka juga berpendapat bahwa setiap orang akan diberi pembalasan atas segala amalannya, baik yang baik maupun yang buruk.
Juga, aliran Murji’ah menekankan bahwa seseorang yang beriman akan dididik oleh Allah. Mereka menolak pandangan yang menyatakan bahwa Allah akan memberi pembalasan kepada orang-orang yang berdosa tanpa mengajarkan mereka pelajaran. Menurut mereka, Allah akan memberi pembalasan yang adil kepada orang-orang yang berdosa setelah mereka diajarkan tentang kebenaran.
Aliran Murji’ah juga menekankan bahwa seseorang yang beriman tidak akan disiksa atau dihukum oleh Allah. Mereka menolak pandangan yang menyatakan bahwa Allah akan menghukum orang-orang yang berbuat dosa dengan neraka. Menurut mereka, Allah akan memberi pembalasan kepada orang-orang yang berdosa dengan cara yang lebih bijaksana.
Selain itu, aliran Murji’ah juga berpendapat bahwa orang yang berdosa akan diampuni oleh Allah jika ia bertaubat. Menurut mereka, Allah akan menerima taubat orang yang berdosa dan memberikan ampunan kepadanya. Mereka juga menekankan pentingnya taubat bagi orang yang berdosa.
Aliran Murji’ah juga menekankan bahwa setiap orang harus menghormati hak-hak orang lain. Mereka menolak pandangan yang menyatakan bahwa orang yang berdosa tidak harus dihormati. Mereka berpendapat bahwa semua orang harus dihormati, termasuk orang-orang yang berdosa.
Aliran Murji’ah juga berpendapat bahwa Allah adalah pencipta semesta. Mereka menolak pandangan yang menyatakan bahwa Allah bukanlah pencipta alam semesta. Menurut mereka, Allah adalah pencipta semesta dan segala sesuatu yang ada di dunia ini.
Kesimpulan
Aliran Murji’ah adalah aliran yang berasal dari ajaran syaikh Abu al-Hasan al-Ashari (w. 324 H). Menurut aliran ini, seseorang hanya akan dianggap mukmin jika ia memiliki keyakinan yang kuat dan benar dalam hatinya. Aliran Murji’ah juga berpendapat bahwa orang yang mukmin dapat melakukan perbuatan dosa tanpa mengakibatkan kehilangan imannya, dan bahwa setiap orang akan diberi pembalasan atas segala amalannya, baik yang baik maupun yang buruk. Selain itu, aliran ini juga menekankan pentingnya taubat bagi orang yang berdosa, bahwa setiap orang harus menghormati hak-hak orang lain, dan bahwa Allah adalah pencipta semesta.